Dwi Putranto: Asosiasi Aspal Buton Indonesia Hadir Di Pameran Business Maching III di JCC Senayan

Bagikan

Jakarta,Poskota-Nasional.

Bertempat di Jakarta Convention Center, Senayan ,Jakarta diadakan acara Pameran,TalkShow ,serta Temu Bisnis Maching Tahap Ketiga, dibuka oleh Mentri PUPR Basuki HD , dengan Thema ” Peran Rantai Pasok Dalam Negeri untuk Mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia ” Senen ,30 s/ d Selasa ,31/5/22.

Menurut Dwi Putranto , Ketua Asosiasi Aspal Buton Indonesia, saat ditemui di stand pameran , mengatakan
upaya dari pemerintah berdasarkan afirmasi yang diberikan oleh Pak Presiden Jokowi bangga buatan Indonesia tadi pagi jadi narasumber ,saya bilang kita jargon kan, bangga buatan Indonesia , malu pakai impor, gitu ya .

Bangga kalau pakai produk sendiri tapi malu kalau pakai impor, jadi memang aspal Buton ini sebagai faktanya tahun 2021 saja , Indonesia to import aspal to 84% dari mana Langsung macam-macam dari Arab Saudi dari Iran dari Singapura dari Cina yang macam-macam nah kemudian yang, 16% itu adalah aspal Pertamina , yang disebut dengan aspal Pertamina ini, produk Cilacap ini juga nilai TKDN nya tinggi , termasuk juga produk dalam negeri tentunya berarti kita harus lengkap mengkampanyekan,ujar Toto.

Kalau kementrian Perindustrian R I menyebutnya itu, apa merah putih , Ini cuman dua aspal Pertamina dan aspal Buton itu, yang harus kita perjuangkan yang menjadi lawan kita , adalah aspal impor karena ,kalau aspal Impor adalah kita tidak dapat benefit apa-apa , kecuali mungkin Secara teknis ya , tetapi sama saja kita mengirim uang ke luar negeri dan kita malah memberdayakan tenaga kerja asing kan ngapain gitu loh, kalau kita pakai aspal Buton yang nilai TKDN di atas 80% berarti pembelanjaan aspal Buton Itu uangnya beredar dalam negeri , di Pulau Buton dan itu makan apa Belinya di seluruh nggak pabrikan dari Sumatera sampai sampai Sulawesi, jadi dengan ini kan berarti membuka lapangan kerja buat tenaga kerja Indonesia yang ada di sekitar pabrik ,beber Toto

Lebih Lanjut Toto nama panggilan akrab, ketua umum Asosiasi Aspal Buton Indonesia ,jadi memang kami sudah buat analisa ekonomi kajian ekonomi dari harga dari harga jual aspal Buton ternyata penerima benefit terbesar dari pembelanjaan Asal itu adalah tenaga kerja 25% Uang itu adalah tenaga kerja baru, kemudian transportasi dalam hal ini kan distribusikan pasti lewat , transportasi laut .

Menurut Toto , Transportasi laut dan transportasi darat, itu sangat besar menerima benefit langsung jadi , dengan pembelanjaan aspal Buton itu kenapa sampai disebutkan bahwa tingkat ekonomi akan naik karena memang masyarakat langsung menerima Pemasaran langsung ,sekarang dari segi mutu juga ternyata aspal Buton itu jauh lebih baik , dari pada biasa itu sudah dibuktikan oleh Balai bahan Jalan PU.

Lebih lanjut Toto , mengatakan Jadi memang itu menjadi pertanyaan. Kenapa kok produknya dalam negeri tingkat TKDN nya tinggi ,kemudian juga mutunya bagus , kok Nggak dipakai juga ya kan .

Sementara jangan pemerintah sudah , sangat luar biasa itu Permen PU PR , semua itu udah intinya sudah wajib pakai , tapi ternyata di level pelaksana ya dalam hal ini kan pasti user-nya itu kontraktor, tuturnya.

Menurut Toto, Jadi kalau dari kebijakannya sudah ini tetapi balik lagi ke kontraktor dan ini kenapa mereka masih sedikit sekali make inilah sebenarnya , sosialisasi yang terus-menerus, karena biar bagaimana Tak Kenal Maka Tak Sayang , maka memang bisa dilihat bahwa memang , Apa sih kontraktor-kontraktor itu pada enggan pakai karena mungkin belum paham memang kita harus memberdayakan atau sosialisasi menyeluruh dan terus-menerus kepada semua pemakai tapi TKDN yaitu 8 bulan, kata impor paling di bawah paling cuman komponen distributor nya doang, beber Toto.

Menurut Toto mengatakan Importirnya berapa paling cuma 5% kalau aspal pertamina itu 27-32 persen, sudah cukup tinggi .

Lebih lanjut Toto mengatakan , Harapannya dengan adanya bisnis maching ini yang diadakan oleh Kementrian PUPR adalah harapannya ada Inpres ya langsung aja to the point ada peraturan pemerintah yang lebih tinggi , apakah itu Peraturan Pemerintah PP atau Perpres atau Inpres untuk pemanfaatan aspal Buton, peraturan yang tertinggi itu ,adalah permen tingkat Presiden Nomor 18 tahun 2018 adalah mengutamakan penggunaan produksi dalam negri, jadi memprioritaskan bangunan aspal beton,tambah Toto

Lebih lanjut Toto ,mengatakan Karena ini produk dalam negeri memang efeknya terhadap pemberdayaan ekonomi nasional itu , sangat luar biasa karena ini kita ini langsung berhadapan dengan lafal impor , Mungkin sama produk lain ini kita langsung ada pada pandangan atau impor kalau sekarang ini , Pertamina ini diperintahkan oleh pemerintah , pabrik aspal Pertamina ada di Cilacap, bahan bakunya dari Timur Tengah dengan minyak bumi, tambah Toto .

Jadi juga nilai TKDN nya makanya Pertamina diangkat sebesar 27-32 persen, kalau aspal beton TKDN nya 80% keatas, kenapa kok nilai TKDN nya aspal Pertamina masih 27-32 karena bahan bakunya minyak bumi dari Timur Tengah , tapi itupun sudah oke karena kan kalau persyaratannya minimal 25% kan TKDN itu udah oke, nah aspal impor itu kan kecil sekali dan sekarang menguasai pasar,

Menurut Toto , Jadi harapan Kami adalah sekarang ada adanya sebuah peraturan yang lebih tinggi yang beraturan nasional yang lebih tinggi untuk pemanfaatan rotan yang kedua adalah memang memang harus ada sosial sosialisasi langsung,dan Membutuhkan kerjasama semua stakeholder untuk bisa sama-sama memberdayakan apa bukan atau memperkenalkan masuk provinsi ,kabupaten ,kota , kami selama ini masih masih berkutat di Kementerian PU PR ,demikian kata Dwi Putranto , saat ditemui di stand  Asosiasi Aspal Buton Indonesia kepada Poskota-Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *