Jakarta, Bertempat di Restoran Zark House di kalibata, Jakarta Selatan telah berlangsung acara Launcing website www.P2MIProjo.Com yang dihadiri wakil Menteri Kementrian Desa Budi Arie S ,dihadiri ketua Satgas Projo Sinnal Blegor ,Jumat malam 5/8/2022.
Satuan tugas (Satgas) Projo telah resmi melaunching webside www. p2miprojo.com
Acara tersebut ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, di dampingi Ketua Satgas Projo Sinnal Blegor dan disaksikan ratusan tamu undangan yang hadir,baik undangan Binapenta Kemenaker dan undangan dari APJATI ujarnya
Dalam sambutannya Budi mengatakan tugas Satgas Peduli Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Projo adalah untuk melindungi pekerja Migran Indonesia di luar negeri.
“Amanat Undang-Undang Dasar kita kan jelas, melindungi segenap tumpah darah Indonesia.
Jadi jangan sampai ada kasus-kasus PMI(Pekerja Migran Indonesia) yang mengalami perlakuan yang tidak manusiawi.” Ujar Wamendes.
Ia juga mengakui bahwa pekerja migran sebagi penyumbang devisa yang cukup besar terhadap negara.
“Sumbangan devisa dari pekerja migran ini menjadi yang terbesar setelah sektor migas.
Namun dalam 2 tahun terakhir terjadi penurunan akibat covid 19.” Tambah Budi.
Budi berharap dengan di launchingnya, Satgas P2MI Projo dapat berperan aktip dalam mensejahterakan keluarga pekerja migran Indonesia khususnya di desa-desa.
Ditempat yang sama turut hadir Yadi Suryadi sebagai President Director PT. Dewa Aksara Nusantara yang juga Bendahara Satgas Projo turut mengapresiasi atas sukses nya di Grand launching website terbaru dari Satgas Projo.
“Saya bersyukur dan berterima kasih atas hadirnya pak Budi Arie Sutadi sebagai Wakil Mentri Desa ikut menghadiri dan mendukung launcing Website Www.P2MIprojo.com
Lebih Lanjut Yadi Suryadi, mengatakan dengan hadirnya Satgas Projo ini, kedepan saya berharap Satgas ini dapat menertibkan kembali pekerja migran yang dikirim secara unprodusural.” Ujar Yadi Suryadi.
Dalam kesempatan ini Yadi juga bercerita tentang PMI yang bekerja di negara Jepang tidak pernah mengalami kendala yang cukup berat, hal ini menurut Yadi karena hukum ketenagakerjaan dan perlindungan bagi tenaga kerja di negara Jepang lebih diutamakan.
“Semua tahapan dalam pelatihan tidak boleh dilompatkan sedikitpun oleh pekerja migran Indonesia yang akan ke negara Jepang, itulah letak perbedaannya dengan negara lain.” ujar Yadi.
“Jadi selama penyiapan pekerja migran Indonesia bagus ya pasti aman, tidak ada masalah.” Terangnya lagi
Sosok pengusaha muda ini juga tak menyangkal bila di negara Jepang juga ada permasalahan terkait pekerja migran Indonesia, namun dengan tegas ia katakan permasalah di Jepang tidak serumit seperti di negara lain,tuturnya.
“Permasalahan pasti ada, tetapi permasalahannya seputar kecelakaan kerja, untuk permasalahan serius seperti pelecehan atau tidak dibayarnya gaji bagi pekerja migran Indonesia itu belum pernah terjadi hingga sekarang.” tambah Yadi Suryadi kepada Poskota-Nasional.