Ahmad Nuzuluddin : IPR hadir Dalam Pameran Plastics & Rubber Indonesia Di Jiexpo Kemayoran

Bagikan

Jakarta,Poskota-Nasional

Bertempat di Jakarta International Expo Kemayoran Indonesia diadakan acara Pameran The Future Of Plastic. Pamerindo Plastics &Rubber Indonesia yang berlangsung dari tanggal 16-19 November 2022 ,yang dihadiri Ahmad Nuzuluddin ,Ketua Umum Indonesian Plastics Recyclers saat ditemui di Booth IPR dengan rekan media Rabu 16/11/22.

Menurut Ahmad Nuzuluddin, ketua umum IPF mengatakan yang bisa mendukung industri daur ulang dan industri daur ulang ini perlu naik kelas, supaya sampah itu lebih terserap, supaya produk jadinya bisa lebih banyak, ujarnya.

Ahmad ,mengatakan Jadi dengan lebih banyak artinya sampahnya akan lebih banyak terserap ,kita butuh teknologi, itu butuh mesin-mesin baru butuh teknologi yang yang disini belum adalah kapasitas yang lebih besar bahan-bahan yang hampir semuanya bisa dikelola aditif yang bisa membantu supaya plastiknya tidak gampang rusak plastiknya, demikian yang kira-kira dari pameran yang kita harapkan, ujarnya.

Menurut Ahmad, mengatakan Kalau industri plastik , jelas paling banyak dari anggota kita yang butuh bahan baku , menjadi bahan baku sama mencari aturan baru di pemerintahan yaitu Undang-Undang Peraturan Menteri ,Peraturan Pemerintah ,Peraturan Daerah itu biasanya kita kumpulkan yang berhubungan yang bisa menjadi acuan mereka saat bekerja lalu kita menciptakan market-market baru .

Saya tidak tahu diri kita buatkan Aturan ini lagi kita dorong ini adalah aturan recycle konten nya TKDU sekarang sudah TKDN tingkat kandungan dalam negeri, kita minta ada tingkat kandungan daur ulang( TKDU) yaitu kertas yaitu plastik supaya plastiknya lebih banyak terserap ,tambahnya.

Jadi kalau marketing nggak dibuka kan segini, Segini aja manusianya makin banyak sampah,ujarnya.

Menurut Ahmad ,mengatakan kalau pasar yang tidak naik apanya kan nggak akan terkelola itu yang kita mintakan sama pemerintah yang kita jalani tugas asosiasi berhubungan ke pemerintah dari pemerintah ,Aturan ini mempermudah atau mempersulit pengusaha-pengusaha ,ujarnya.

Lebih lanjut Ahmad ,mengatakan Ada aturan yang mempersulit tapi memang tujuannya untuk lingkungan ada juga Memang aturan yang mempermudah banyak yang mempermudah seperti sekarang ada permen Kementrian LHK nomor: 75 ada peraturan menteri perindustrian, saya lupa nomornya itu yang udah membantu untuk tingkat kandungan daur ulang itu di dimasukkan ke produsen,ujarnya.

Ahmad,mengatakan Jadi kayak botol kan sudah sayang dari botol ke botol nanti ada juga yang dari packaging, jadi supaya kita tidak bilang supaya marketing itu naik ada yang mempermudah ada yang mempersulit kebanyakan dari luar kalau untuk industri dalam negeri itu sudah sejauh mana kita bisa menciptakan sendiri ,industri permesinan sebetulnya sudah banyak yang lokal lokal konten itu, sudah banyak cuman memang ada beberapa tahapan elektrikal kabel ,kabel MCB masih impor ,tapi udah hampir 80% mesin-mesin dan mesin-mesin yang apa yang tidak spesial yang tidak masuk ke kontak yang sudah banyak vokalnya , Nggak semuanya luar negeri memang kita kalahnya produk lokal itu di kapasitas apabila kita per jam yang mungkin masih kita ratusan kilo, kalau yang impor itu udah Ribuan kilo per jam itu kapasitas yang yang beda lah tapi yang banyak yang di sebelah ini udah banyak yang lokal Bantuan terhadap kerusakan pada hati dimana membantu mereka terhadap aturan jadi misalnya mereka ada bermasalah soal aturan yang ada permasalahan soal apa pemahaman soal aturan itu yang kita bantu lurus tanda-tanda mana atau perkirakan bagian mana, kita bantu mereka jadi masuk ke satu suara tidak mati-mati perusahaan masuk kan enggak bisa kalau pemerintah ekspor-impor maksudnya scrap batu bata yang dibutuhkan,ujarnya.

Menurut Ahmad,mengatakan Berapa anggota IPF, terutama dalam perizinan dulu, kalau kerjaan mereka sudah bener-bener kita minta mereka perbaiki dulu kerajinan yang wajib nggak bisa yang tanpa izin langsung kan nggak mungkin ,ujarnya.

Lebih lanjut Ahmad ,mengatakan Anggota IPF sekarang sekitar 70 Anggita yang terdiri dari , pabrik-pabrik ada lapak juga ada juga yang bank sampah ini udah 1 ekosistem sungai dari hulu Ke Hilir kegiatannya pelajaran Indonesia DPR edukasi kita kerja sama-sama Pemda DKI itu ngajarin caranya order, ngajarin cara masukkan pasukan oranye ,ujarnya

Mereka bisa jual dan ngajarin bank sampah , cara memilah-milah plastik dari pabrik-pabrik , kita minta mereka untuk menghadiri acara-acara kayak gini terus kepemerintahan ,kita membuat aturan-aturan peraturan yang baru yang masih dibuka BSN ke KLHK itu banyak ,kita soal aturan terhadap pameran ini ,kita nyari teknologi tapi kalau terhadap pemerintahannya, kita butuh pasar yang lebih luas ada industri daur ulang kalau tidak dibuka marketnya berjalan saya bilang tadi dia tidak tidak dapat terserap sampahnya bagaimanapun juga kan mereka industri itu kan bisnis,paparnya .

Kalau ada gula ada semut ,kalau nggak ada gulanya semutnya nggak datang itu yang masih kita Triad ,tambah Ahmad nuzuluddin yang berkantor IPR di jalan Surabaya No.11 Menteng ,Jakarta Pusat kepada Poskota- Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *