Pandeglang ,Poskota-Nasional.
Fungsi Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (way of life) berarti semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila Pancasila. Tak terkecuali aktivitas di dunia maya.
”Untuk menjadi warganet yang baik, dibutuhkan pengetahuan dasar atas nilai-nilai Pancasila sebagai landasan kecakapan digital,” tutur guru SMKN 13 Pandeglang Muhamad Abduh pada diskusi literasi digital yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk komunitas digital Desa Kalanganyar, Kec. Labuan, Kab. Pandeglang – Banten, Sabtu (25/2/23).
Muhamad Abduh menyatakan, dengan memiliki pengetahuan dasar nilai Pancasila, warganet akan berperilaku positif saat berkomentar maupun saat posting di media digital.
Misalnya, berkomentar positif pada keragaman agama dan budaya, mengapresiasi aktivitas kemanusiaan, memposting hal yang memperkuat persatuan, menghargai ekspresi orang lain, serta saling membantu antar-warganet.
”Dampak rendahnya pemahaman atas nilai Pancasila, warganet tidak mampu memahami batasan kebebasan berekspresi dengan perundungan siber, ujaran kebencian, pencemaran nama baik atau provokasi yang mengarah pada segregasi sosial (perpecahan dan polarisasi) di ruang digital,” jelas Abduh.
Menjadi warga digital yang baik, sambung Abduh, berarti juga mewujudkan nilai-nilai Pancasila sebagai panduan karakter dalam beraktivitas di dunia digital.
”Caranya, yakni: berpikir kritis, meminimalisir unfollow, unfriend, block, serta berkolaborasi dalam literasi digital,” tuturnya.
Kemenkominfo menyelenggarakan program literasi untuk menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024.
Program Indonesia #MakinCakapDigital selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama. Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Dari perspektif etika digital (digital ethics), musisi Mia Macellina menjelaskan, istilah warganet atau netizen adalah pengguna internet yang terlibat aktif dalam komunitas online di internet tanpa batas-batas tradisional geografis untuk melakukan kolaborasi, interaksi, dan relasi antar penggunanya.
”Sedangkan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa dan tercermin dalam perbuatan.
Orang berakhlak, berarti orang yang memiliki perangai atau kelakuan yang baik,” terang Mia.
Warganet berakhlak mulia, lanjut Mia, menunjuk pada pengguna internet yang selalu mawas diri dalam beraktivitas, berkolaborasi, berinteraksi, dan berelasi antar-warganet. ”Utamanya dalam melakukan posting, chatting, dan sharing,” tandasnya.
Diskusi luring bertajuk ”Menjadi Netizen Berakhlak Mulia” yang diikuti seratusan peserta itu juga menghadirkan pembicara Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Pandeglang Amin Hidayat dan motivator Ais Komarudin sebagai moderator.
Program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023 mulai dilaksanakan Kemenkominfo sejak 27 Januari 2023. Membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta, IMCD bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman,ujarnya Mia kepada Poskota- Nasional.