Nganjuk,Poskota-Nasional
Era digital memberikan berbagai kemudahan akses informasi bagi seluruh kalangan. Tak terkecuali anak-anak. ”Dunia digital memungkinkan anak-anak mengakses berbagai informasi kapan pun dan di mana pun”, jelas Plt. Bupati Nganjuk, Dr. Marhaen Djumadi pada webinar literasi digital ”Indonesia Makin Cakap Digital” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk komunitas digital di wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (9/3).
Kemudahan akses informasi pada era digital tentu membawa berbagai dampak bagi anak-anak.
Dalam paparannya, Bupati Marhaen menyebut, anak atau remaja usia 15-24 adalah kelompok usia yang paling terhubung dengan dunia digital.
”Hal tersebut membawa implikasi yang baik, antara lain dengan munculnya kesempatan untuk belajar secara lebih mudah dan fleksibel,” tutur Bupati Marhaen.
Selain berdampak positif bagi anak, lanjut Bupati, era digital tentu juga membawa dampak negatif. ”Seperti halnya di dunia nyata, anak juga menghadapi risiko perundungan dan eksploitasi di dunia digital dengan beragam bentuknya,” jelas Marhaen dalam webinar yang bertajuk ”Perlindungan Anak di Dunia Online”.
Masih dalam paparannya, Bupati Marhaen memberikan contoh perundungan yang saat ini terjadi pada remaja AG, karena keterlibatannya dalam kasus penganiayaan.
Menurutnya, cyber bullying semacam itu menjadi risiko yang harus diwaspadai, termasuk bagi orangtua.
“Orangtua wajib menjadi teladan utama bagi anak untuk menghindari dampak negatif era digital di masa kini,” tegas Marhaen.
Webinar #MakinCakapDigital merupakan bagian dari program nasional Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023, yang kick off-nya telah dilaksanakan pada 27 Januari 2023. Program Kemenkominfo yang berkolaborasi dengan Siberkreasi dan 18 mitra jejaring ini membidik segmen pendidikan dan segmen komunitas atau kelompok masyarakat sebagai peserta.
Tahun ini, IMCD menargetkan 5,5 juta warga masyarakat sebagai peserta, utamanya yang belum pernah mengikuti kegiatan literasi digital. IMCD sendiri bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, produktif, dan aman.
Setiap kegiatan literasi digital yang kali ini diselenggarakan di 10 wilayah kegiatan dari Sumatera hingga Papua,selalu membahas setiap tema dari sudut pandang empat pilar utama.
Yakni, kecakapan digital, etika digital, keamanan digital, dan budaya digital.
Selain sebagai teladan bagi anak-anaknya, orangtua juga wajib memahami cara menghindari dampak negatif dunia online bagi anak. Antara lain, dengan bijak mengatur durasi anak dalam mengoperasikan gawai.
Seperti diungkap oleh narasumber lain, Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kab. Nganjuk Nafhan Tohawi, orangtua memang berperan penting dalam melindungi anak dari berbagai ancaman dari dunia digital.
Salah satunya dengan mentransfer ilmu tentang literasi digital yang cukup dari orangtua kepada anak.
”Orangtua berperan dalam mengarahkan anaknya untuk mengkonsumsi informasi yang positif dan cerdas dalam bermedia digital,” tutur Nafhan dalam diskusi daring yang juga menghadirkan penyanyi dan influencer Inta Oceania sebagai key opinion leader, serta dipandu oleh Fitta Mamita selaku moderator.
Nafhan Tohawi menambahkan, selain memberikan perlindungan anak melalui literasi digital, orangtua juga bisa mengajak anak aktif berkegiatan sosial untuk tetap menjaga kesehatan mental.
”Penting bagi orangtua untuk turut memperhatikan kesehatan mental anak di era digital, yang sarat dengan bahaya kekerasan psikologis, antara lain dengan melakukan aktivitas sosial,” pungkas Nafhan kepada Poskota- Nasional.