Renaldy Anggada: PPG Berperan Menggembungkan Sumber Daya Genetik (SDG) Unggas Lokal Di Indonesia
Jakarta,Poskota-Nasional
Direktur Utama PT. Putra Perkasa Genetika (PPG) Renaldy Anggada pengusaha muda berusia 26 tahun mengatakan Putra Perkasa Genetika telah berkiprah dalam peternakan dan pembibitan unggas sejak tahun 1988 dan pengalaman dalam memberdayakan Unggas Unggulan,ujar Ray nama panggilan sehari hari saat ditemui Pameran Pangan Plus disela sela Rakernas IV PDIP di Jiexpo Kemayoran,Jakarta 30/9/23.
Berbekal pengalaman pembibitan ayam ras selama lebih dari 31 tahun, PPG melakukan riset ( R&D) yang berfokus pada pengembangan unggas lokal, diantaranya ayam dan bebek. PPG ikut serta dan berkomitmen dalam mengembangkan Sumber Daya Genetik (SDG) unggas lokal Indonesia sehingga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan ketahanan pangan Indonesia, dan merealisasikan “Unggas Lokal Menjadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri”.
Renaldy, mengatakan PPG sangat percaya bahwa genetik Indonesia dapat memimpin perkembangan industri unggas di pasar dunia, bebernya.
Renaldy ,mengatakan PPG berdedikasi untuk meningkatkan produksi dan produktivitas ternak unggas lokal melalui program pemuliaan yang modern, terstruktur, dan berbasis metode ilmiah.
Dengan kualitas unggas terbaik, kami yakin Indonesia bisa menghasilkan unggas yang dapat bersaing di ranah regional, bahkan internasional. “Sebagai bentuk bakti pada negara, PPG senantiasa membantu perekonomian lokal dengan memberdayakan dan meningkatkan kualitas SDM masyarakat setempat melalui peternakan unggas lokal.”
lebih lanjut Raynaldy mengatakan Dalam mencapai visi-visi tersebut, PPG selalu mendukung kebijakan pemerintah, imbuhnya.
Renaldy ,mengatakan Produksi PPG berupa broiler, layer, ayam kampung, bebek, GPS, DOC. Bahkan bebek kita menguasai pangsa pasar 70%. Bahkan kami bisa membuat telor ayam kampung bewarna hijau dengan kolesterol lebih rendah 15% dari telur biasa dan omeganya lebih tinggi dengan penelitian 7 tahun sedangkan penelitian broiler 15 tahun, ujar Renaldy.
Reynaldy mengatakan unggas lokal menghasilkan protein dengan harga paling murah, masa harus impor ( memboroskan devisa negara) ?. Harus dilirik potensi dalam negeri karena masa depan Indonesia tidak tergantung impor, tambah Renaldy Anggada kepada Poskota- Nasional