Jakarta,Poskota-Nasional
Cirebon salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat, dikenal tak hanya keriligiusannya juga dikenal sebagai kota wali, kota kuliner dan sering juga disebut kota budaya dan sejarah yang patut dibanggakan.
Paguyuban Dulur Cirebonan, Ciayumajakuning (Cirebonan, Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan) merupakan wadah untuk menjalin silaturahmi antar sedulur Cirebonan, serta sebagai wadah untuk saling mengingatkan, saling membantu dan saling mengayomi, saling membahagiakan dan memperkuat antarwarga Cirebon.
Dulur Cirebonan menggelar acara Silaturahmi dan Halal Bihalal menghadirkan Dr. KH. Hamid Husain, LC, MA. Acara di Aula Masjid Baiturrahman DPR/MPR RI pada Sabtu 27 April 2024.dihadiri shohibul bait Dr. Dave Akbarshah F. Laksono dan Agung Laksono
Ketua Umum Dulur Cirebonan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS berharap, semoga silaturahmi ini dapat terus berlanjut pada waktu-waktu selanjutnya. “Seperti ditegaskan oleh Rasulullah dalam salah satu hadisnya, silaturahmi itu memperpanjang umur dan memperbanyak rezeki,” tuturnya saat ditemui rekan media seusai acara halal bihalal,Sabtu 27/4/24.
Seperti diketahui, HBH merupakan tradisi khas masyarakat Indonesia karena tidak ditemukan di tempat (negara) lain. Esensinya tidak lain adalah untuk memperkuat silaturahmi di antara keluarga, saudara, rekan kerja, dan seterusnya. Hampir semua jenis komunitas atau perkumpulan mengadakan HBH pasca Hari Raya Idul Fitri,ujarnya.
Ketua Umum Dulur Cirebonan Prof Rokhmin Dahuri mengupas sekilas sejarah didirikannya Dulur Cirebonan atau Ciaayumajakuning, yaitu orang atau warga negara yang asalnya dari Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan yang tinggal di Jadebotabek,tuturnya.
“Bukan hanya bantuan berupa uang bagi yang membutuhkan tapi juga memiliki misi tolong menolong. Untuk yang punya kemampuan menolong yang lagi belum mampu. Supaya jangan tangan dibawah terus, tapi juga tangan di atas, sangat indah,” kata Prof Rokhmin Dahuri.
Lanjutnya, sebagai pejabat, decision maker, bisa mempermudah supaya anak-anak Cirebon yang memang punya potensi bisa menduduki jabatan-jabatan strategis. “Yang penting persyaratan duniawinya, yakni kompetensi dan profesionalismenya terpenuhi,” tegas
Prof Rokhmin Dahuri, Dulur Cirebonan juga kita untuk gunakan sebagai media untuk saling mengingatkan, saling mengayomi, untuk memastikan bahwa kita semua Dulur Cirebonan di akhirat masuk surga, bukan masuk neraka.
Ia lalu mengutip hadis nabi yang menyatakan bahwa bahwa kenikmatan Allah yang diberikan di dunia itu hanya 1 persen. Selebihnya 99 persen di akhirat, yakni di surga. “Bila demikian halnya, lalu untuk apa kita sesama saudara berantem? Untuk apa sesama satu Dulur Cirebonan berantem?” ,ujarnya.
Ia menyampaikan pandangannya tentang masa depan bangsa Indonesia. Menurutnya, sebuah bangsa akan menjadi besar ketika penduduknya beriman dan bertakwa serta menguasai teknologi.
“Oleh karena itu, ia mengajak segenap masyarakat Ciayumajakuning, khususnya kalangan mahasiwa, untuk mengikuti perkembangan-perkembangan mutakhir di bidang teknologi, di samping juga penguatan iman dan takwa,” ujarnya.Lebih lanjut Prof. Rokhmin Dahuri juga mengaku prihatin dengan masalah kesejahteraan nelayan. Karena rumus sejahtera adalah pendapatan harus lebih besar dari pengeluaran. “Nah untuk meningkatkan pendapatan nelayan maka hasil tangkapannya harus lebih besar, ini yang harus diperjuangkan bagaimana hasil tangkapan nelayan banyak,” tambah Rokhmin Dahuri kepada Poskota-Nasional.