Sumali : Bisnis Plakat Akrilik Sudah Nasional Sejak Tahun 2011
Jakarta,Poskota-Nasional
Bertempat di Acara Printing Expo Jiexpo Kemayoran yang diselenggarakan oleh Wakeni .Poskota Nasional menemui di stand D2 Booth Akrilik/ Advertising
Sumali mengatakan Saya dulu awalnya bekerja di advertising main digantungan kunci dan later timbul tapikan waktu itu belum bisa dijangkau dengan teknologi”,demikian kata Owner PT Salih Kreasi Mandiri Sumali Jakarta, Rabu (8/5).
Lebih lanjut Sumali, mengatakan contohnya dalam pembuatan sablon tukang kunci kadang bikin 300 bisa seminggu pengerjaannya. Prosesnya lama belum lagi settingnya, bikin filmnya lagi, sablonnya ngelem dan motong nilon prosesnya lama,ujar Ali nama panggilan akrab rekan media .
Sumali ,mengatakan Makanya dari situ saya pindah. Apa sih usaha yang cepat ternyata pembuatan plakat. Sambungnya lagi, waktu itu lagi musim printer yupi ngedet.
Makanya dari situ saya punya ide bikin plakat kosongan. Waktu itu yang ada cuma produk Ngocek sama Mimahi belum ada yang lain. Modal buka usaha ini waktu itu Rp 2.500.000 waktu jadi pedagang kaki lima pada tahun 2011. Produknya sudah nasional 5 tahun lalu, ujarnya .
Sumali,mengatakan awalnya saya dapat kerjaan dari toko sistem kristal dapat order kristal dari corporate. Bikinnya waktu itu 35 plakat nambah lagi 5 plakat dan teman saya tokonya nggak bisa buat plakat tersebut,tuturnya
Sumali ,mengatakan bisa nggak bisa harus bisa gimana caranya karena plakat ini tambahan. Sedangkan kristal simpel dibuatnya. Akhirnya saya bikin duplikat dari arkilik.
Sumalu.mengatakan ternyata menjanjikan cuma modal Gerinda sama batu ini. Dijualnya harga satu plakat bisa hampir beras sekarung. Sumali,mengatakan jaman dulu masih saya jual plakat kosongan Rp 100.000 cuma kuantitinya banyak, ujarnya.
Pasarnya plakat ini sampai ke Malaysia, Thailand, Philipina dan Brunei. Kadang-kadang Singapura ambil juga. Selain itu juga pemasarannya seluruh Indonesia dari Kabupaten ada semua.
Kadang pembelinya bisa datang langsung begitu juga lewat toko media selain itu juga lewat telepon. Harga untuk luar negeri saja bisa sampai 40% bisa Rp 300.000 dan Rp 250.000 itu plakat masih kososng, ujar Sumali.
Lebih lanjut Sumali ,mengatakan pekerjanya saja 40 orang sisanya lepas ada yang bikin bangku ada yang tukang kayu ada yang tukang plat. Disamping itu juga karyawannya ada 100 orang lebih di Jakarta kantornya. Yang penting kita kita nggak berhenti bekerja selalu adakan inovasi, ujarnya.
Sumali, mengatakan untuk mesin pembuat plakat saja ada dari Taiwan, Cina dan Eropa. “Saya kerjasama dengan pabrik mesin dinegara tersebut langsung dibantu sama vendor kita”, tuturnya.
Sumali,mengatakan jadi mesin itu ada kuncinya memang nggak ada diumum. Kita punya ide dia yang komplek mesinnya gimana supaya bisa. Dimana arkilik masih import,ujarnya
Plakat ini semakin gampang dijangkau dengan teknologi. Pemasarannya dari segi produksinya. Semuanya masih terjangkau terutama bahan bakunya. Saya pekerjakan orang dengan borongan, tambah Sumali kepada Poskota- Nasional