Jakarta Poskota- Nasional
Bertempat di Hotel Pullman Podomoro Central Park ,Slipi Jakarta Barat telah berlangsung Acara Rakernas KONI membahas program kerja pelaksanaan pesta olahraga Nasional PON XXI Aceh -Sumut yang tinggal 60 hari lagi , yang dihadiri Ketua Umum Letjen Purn Marciano beserta pengurus pusat ,dihadiri Wiyono Adi ketua KONI Kaltara ,dan sekjen Porserosi Sandra Erawanto ,3/7/24.
Wiyono Adi ,diharapkan Kaltara bisa meraih 6 medali emas pada PON XXI 2024. Tahun 2021, Kaltara baru meraih 2 medali emas dan tahun 2016, Kaltara baru meraih 3 medali emas,” ujarnya
“Tapi harus disadari ya Kaltara ini kan provinsi baru. Karena setelah kita evaluasi, justru provinsi yang sudah lama di bawah kita jauh. Tahun 2016, ketika di Jabar, Kaltara di peringkat 27. Artinya, masih ada 7 provinsi di bawah Kaltara,” ucapnya.
Lebih lanjut Wiyono ,mengatakan untuk Sumber Daya Manusia (SDM), atlet Kaltara sudah bagus. “Tinggal bagaimana memenej dalam arti luas. Kan ini perlu sinergitas antara pemerintah sebagai political will (kebijakan politik) dan daerah sebagai operasional teknis. PON XXI 2024 tinggal 60 hari ke depan dan atlet-atlet kita saat ini lebih banyak magang di luar. Sekarang ini kita masuk pada Tesis Centralisasi (TC) sudah, karena ini sudah masuk ke siklus yang ketiga dari program P3, maka atlet harus sudah centralisasi untuk menuju PON XXI 2024 pada Agustus 2024,” tuturnya.
“Kita bisa mengevaluasi kalau atlet ada di luar bisa berkompetisi dan lain sebagainya. Karena kalau hanya di dalam kan tidak mungkin. Jadi di mana tempat tanding dan di mana basis-basis cabor itu yang kita kembangkan dan itu konsep yang kita lakukan sejak tahun 2016,” jelasnya.
Diharapkannya produk output dari hasil Rakernas KONI 2024 ini adalah implementasi secara konsisten dengan komitmen. “Itu paling penting. Kalau kita sudah bicara tentang konsisten, kemudian kita punya komitmen, maka itu adalah sebagian dari yang namanya integritas. Kalau kita punya integritas, maka apapun yang kita hadapi akan pasti pure (murni) lakukan, itu yang pertama. Kedua, PON XXI 2024 mendatang, kita harapkan bisa berlangsung dengan baik. Lebih dari itu, seperti yang diutarakan oleh Ketua Umum (Ketum) KONI, kita bisa menghasilkan atlet-atlet level dunia,” ungkapnya.
“Untuk menuju Olimpiade, kita mau tak mau menuju kepada D Bond pimpinan 68 itu kan ada 13 cabor ditambah 3 tambahan dan 2 olahraga masyarakat, itu kan ada 18 cabor. Dari 13 cabor itu Kaltara ada di situ. Ada pembinaan di cabor yang masuk di Bond. Di Olimpiade, Kaltara menargetkan peringkat 5 pada tahun 2045. Saat Indonesia masuk ke era Indonesia Emas, Kaltara menargetkan meraih peringkat 5 dunia,” tuturnya.
Di Kaltara, sambungnya, cabor yang dikembangkan skala prioritas perorangan dan regu kecil. “Tim tapi kecil yang atletnya berjumlah 4 hingga 6 orang atlet seperti cabor bola volley, bola basket, bulutangkis dan tenis. Cabor sepak takraw itu masuk ke regu kecil. Tapi dia tidak bisa pecah. Kalau kita bicara bulutangkis dan tenis, satu orang atlet bisa dua hingga tiga kali main. Beregu bisa, tunggal bisa dan mix (campuran) atau ganda pun bisa. Itu yang kami fokuskan sekarang. Jadi kita tidak perlu memikirkan cabor yang besar tapi cabor yang kecil tapi punya potensi untuk dikembangkan,” tuturnya .
“Sudah semua tim regu kecil cabor kita siapkan menuju PON XXI 2024 karena sekarang sudah masuk kepada siklus ketiga (TC),” tambah Wiyono Adi kepada Poskota- Nasional