Bogor , Sukses Gelar Workshop PLTS & PLTB di SustainergyX 2024 Gotong Royong pemasangan PJU Tenaga Surya di Kawasan Wisata Alam Leuwi Hejo, Bogor oleh Generasi Energi Bersih
Dalam semangat peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Generasi Energi Bersih (Gen-B) terus menunjukkan komitmennya terhadap masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Sebagai komunitas yang berfokus pada edukasi, aksi nyata, dan advokasi dalam transisi energi terbarukan, Gen-B secara konsisten bergerak untuk mewujudkan perubahan di masyarakat. Didukung oleh
Institute for Essential Services Reform (IESR) dan JK International, Gen-B melakukan instalasi lampu penerangan jalan umum (PJU) tenaga surya di Pos Jaga Pintu Wisata Leuwi hejo,Kabupaten Bogor.
Aksi nyata ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan SustainergyX, sebuah inisiatif yang dirancang untuk mendorong peningkatan penggunaan energi terbarukan di Indonesia.
SustainergyX tidak hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga sarana untuk memberikan edukasi dan mendorong aksi nyata dalam pemanfaatan energi bersih.
Dalam kerangka inisiatif ini, Gen-B berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
transisi energi serta menyediakan solusi praktis yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.
Di Leuwi Hejo, sebuah kawasan wisata alam yang terletak di Kabupaten Bogor, kegiatan pemasangan PJU tenaga surya berlangsung dengan penuh semangat. Kegiatan ini dipimpin oleh Rahmat Soleh dan Arkan Dhia Saputro, yang masing-masing menjabat sebagai Ketua Program Pelaksana dan Wakil Ketua Program. Bersama puluhan relawan dari berbagai chapter Gen-B, mereka bekerja sama untuk memasang lampu tenaga surya
di titik strategis yang sebelumnya minim penerangan. Pemasangan lampu PJU tenaga surya ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan para pengunjung wisata, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam mengurangi ketergantungan
pada energi fosil yang masih mendominasi di Indonesia.
Dalam keterangannya, Rahmat Soleh menekankan pentingnya kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan masyarakat dalam mempercepat transisi energi.
“Ini bukan hanya tentang memasang lampu, tetapi juga memberikan contoh nyata bagaimana energi terbarukan dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kami berharap aksi ini
dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk beralih ke energi bersih,” ujarnya.
Arkan Dhia Saputro menambahkan, “PJU tenaga surya adalah solusi praktis yang dapat diterapkan di banyak tempat di Indonesia. Ini adalah langkah kecil dengan dampak besar bagi keberlanjutan energi kita di masa depan.” PJU yang dipasang dilengkapi dengan panel
surya monocrystalline berkapasitas 100 WP dan tiang setinggi 4,5 meter menghasilkan
output listrik DC sebesar 15 watt hingga 50 watt. “Lampu ini mampu memberikan
penerangan yang signifikan dan mendukung pengurangan ketergantungan pada energi fosil,” jelas Arkan dalam sesi edukasi.
Kegiatan pemasangan PJU tenaga surya di Leuwi Hejo tidak hanya sekadar menyediakan penerangan, tetapi juga mengedukasi masyarakat setempat tentang pentingnya energi bersih.
Pak Abdul Rohman, seorang petugas di Pos Jaga yang menjadi penerima manfaat
dari kegiatan ini, menyampaikan rasa syukur dan harapannya. “Dengan adanya lampu ini, akses di sekitar pos jaga menjadi lebih terang dan aman, terutama saat malam hari. Ini sangat membantu kami yang beraktifitas di sini.
Saya berharap kegiatan seperti ini bisa
terus berlanjut di tempat lain,” ungkapnya dengan penuh haru.
Penggunaan energi terbarukan menjadi sangat penting mengingat data dari International Renewable Energy Agency (IRENA) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan lebih dari 1,48 gigaton (Gt) karbon dioksida ekuivalen (CO2e) pada tahun 2020, yang menempatkannya sebagai penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar keenam di dunia.
Lebih dari 44% dari emisi ini berasal dari sektor energi, termasuk penggunaan bahan bakar fosil.
Menurut Climate Action Tracker, Indonesia dinilai “sangat tidak memadai” dalam upaya mencapai target iklim global, terutama dalam hal transisi dari energi fosil ke energi bersih.
Dalam konteks inilah, upaya transisi energi bersih melalui pemasangan PJU tenaga surya di Leuwi Hejo sejalan dengan tujuan jangka panjang Indonesia untuk mencapai Net Zero
Emissions pada tahun 2060.
Kegiatan ini juga merupakan langkah lanjutan setelah suksesnya acara SustainergyX, yang diselenggarakan pada 20-21 Juli 2024 di Creative Space, Mbloc Space, Jakarta Selatan.
Acara tersebut dihadiri oleh sekitar 200 peserta dan bertujuan untuk memberikan edukasi serta mendorong peningkatan penggunaan energi.
terbarukan melalui berbagai kegiatan seperti seminar, workshop, dan pameran inovasi energi terbarukan.
SustainergyX menjadi wadah bagi para peserta untuk memahami lebih dalam mengenai teknologi energi terbarukan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB). Dalam workshop yang diselenggarakan, para peserta diajak untuk mempelajari bagaimana panel surya menghasilkan energi listrik yang
digunakan untuk menggerakkan baling-baling helikopter mini, hingga mempelajari cara
kerja PLTB untuk menyalakan lampu LED. Workshop ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis, tetapi juga pengalaman praktis yang menumbuhkan minat generasi muda terhadap energi bersih dan berkelanjutan.
Seminar yang diadakan dalam rangkaian SustainergyX juga mengangkat isu-isu mendesak terkait transisi energi. Yuliarman Saragih, seorang Dosen Teknik Elektro dari Universitas Singaperbangsa Karawang, memaparkan mengenai penerapan PLTS Atap sebagai solusi
yang mudah dan efektif untuk mengurangi penggunaan energi fosil di rumah tangga.
Sementara itu, Riza Egi Arizona dari Bioenergi Madani Berkelanjutan membahas peran bioenergi sebagai solusi emisi yang berkelanjutan, yang tidak hanya mengurangi dampak
lingkungan tetapi juga mendukung ketahanan energi nasional.
Seminar ketiga diisi oleh Alryan, Co-Founder dari PT Amérta Waste Solutions, yang berbagi pandangannya tentang pengelolaan sampah plastik. “Kami berusaha memberikan nilai lebih pada sampah plastik dengan mendaur ulangnya menjadi produk yang bermanfaat bagi banyak orang,” ujar Alryan.
“Dari bangku, meja, asbak, hingga padanan fashion, semua ini bisa dihasilkan dari sampah kemasan sekali pakai. Ini bukan hanya tentang
mengurangi limbah, tapi juga tentang menciptakan sesuatu yang bernilai dari apa yang dianggap tak berguna”.
Tidak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh VIP Guest, Miss Earth Indonesia, Una Agnita, yang memberikan motivasi kepada generasi muda untuk terus menjaga semangat pelestarian lingkungan.
Seminar SustainergyX tentang pengelolaan sampah oleh Alryan, Co-Founder dari PT Amérta Waste Solutions
Maya Lynn, Ketua Nasional Generasi Energi Bersih, menegaskan bahwa transisi energi bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga komunitas dan individu. “Setiap orang memiliki peran penting dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau.
Langkah-langkah kecil yang dilakukan secara kolektif dapat memberikan dampak besar bagi Indonesia yang lebih berkelanjutan,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, Generasi Energi Bersih berharap dapat mendorong lebih banyak komunitas dan individu untuk berpartisipasi aktif dalam upaya transisi energi.
Langkah-langkah kecil yang dilakukan secara berkelanjutan diyakini dapat memberikan dampak besar bagi masa depan lingkungan dan energi di Indonesia.
Dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang ditanamkan dalam setiap kegiatan, Gen-B percaya bahwa Indonesia mampu mencapai target penggunaan energi terbarukan yang lebih besar, sekaligus melindungi bumi dan kesejahteraan generasi mendatang.