Dewa agrindo coco

PT Dewa Agrindo Coco Hadir Di Pameran Trade Expo Indonesia

Bagikan

Jakarta, Presiden Joko Widodo secara resmi membuka gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) ke- 39 di International Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan, Banten, pada Rabu (9/10/2024).

Acara itu diselenggarakan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang dihadiri Owner PT Dewa Agrindo Coco Jefri Hermawan Lo dan menjadi ajang pertemuan antara perusahaan-perusahaan dalam dan luar negeri untuk memamerkan produk serta layanan unggulan mereka.

Menurut Jefri Hermawan Lo sebagai Owner PT Dewa Agrindo Coco mengatakan, produksi kelapa dan turunannya. Kenapa kelapa karena kelapa ini adalah warisan nenek moyang kita.

Lama-lama kelapa enggak diurus akan punah karena jarang orang tanam kelapa yang ada kelapa yang sudah tua ditebang-tebang tetapi karena kebutuhan kelapa di dunia hampir seluruh dunia membutuhkan kelapa,Hal ini diutarakan Owner PT Dewa Agri Coco Jefri Hermawan Lo saat ditemui di Booth 3A di Acara Trade Expo Ice BSD Serpong, Rabu (9//10/24).

Sosialisasi Kelapa sebagai produk berkualitas

Jefri Hermawan Lo, mengatakan sekarang ini mereka sudah tahu mencari makanan yang sehat apa kimia adalah batok kelapa maupun air kelapa. Air kelapa bahkan santan sudah semua bisa dipakai.

Jadi ini yang dipakai oleh seluruh dunia sedangkan yang bisa memproduksi kelapa hanya ada 16 negara. Negara terbesar dari Philipina yang paling banyak karena mereka peremajaan dan perkebunan kelapa.

Lebih lanjut Jefri, mengatakan untuk yang kedua Indonesia, ketiga dan ke empat India. India kebutuhan dalam negerinya banyak sedangkan yang dapat eksport itu kebanyakan dari Indonesia.

Untuk Philipina sendiri sudah tidak boleh eksport mereka harus bikin pabrik disana. Hanya Indonesia yang bisa eksport kelapa, tuturnya.

Jadi kita sekarang ini, tambahnya, mencoba untuk membantu mensosialisasikan supaya nantinya kelapa itu dapat semua diproduksi di Indonesia karena dengan diproduksi di Indonesia akan menyerap banyak sekali tenaga kerja.

Maka itu dengan satu pabrik dengan tenaga kerja ribuan kalau seperti di luar negeri ada ribuan pabrik kita bisa jutaan orang kalau petani kelapa kita sampai pada saat ini lebih kurang 5.900.000 lebih hampir 6 juta, tambah Jefri Hermawan Lo kepada Poskota Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *