Komite Donor Darah Indonesia Menggelar Aksi Donor Darah

Bagikan

 

Jakarta ,Poskota Nasional

Komite Donor Darah Indonesia (KDDI) ,menggelar Aksi Donor Darah di Gedung Juang jalan raya Menteng Jakarta Pusat dihadiri Ketua Umum Palang Merah Indonesia Masa Bakti 2024-2029 DR Agung Laksono ,Hadir M.Muas yang bertajuk ” Beribadah dengan Berdonor Darah ,Selasa 11/3/2025.

KDDI adalah organisasi yang bertugas menggalakkan dan mendorong masyarakat untuk mendonorkan darah. KDDI juga menjalin kemitraan dengan para pendonor darah.

Program KDDI Mengapresiasi pendonor rutin, Menggalakkan generasi muda untuk berpartisipasi dalam donor darah, Menggelar seminar nasional tentang donor darah. Dan bertempat di Gedung Juang 45 Menteng Jakarta, KDDI juga menggelar donor darah meski di bulan Puasa, menurut Ketua KDDI, Ir Edward Napitupulu bahwa melakukan donor darah dibulan puasa diijinkan dan tidak haram.

Lebih jauh Ir Edward Napitupulu mengatakan Komite Donor Darah Indonesia hadir juga untuk memperjuangkan pendonor darah yang sudah mendonorkan darah lebih dari seratus kali, namun belum menerima Penghargaan serta Pin Emas dari Presiden, untuk itu kami hadir untuk berjuang bersama pendonor darah 100X, bagaimana agar pendonor darah 100 kali dapat penghargaan dari pemerintah, Kami hadir memperjuangkan hak bagi pendonor 100 kali, ujarnya.

Dengan kepemimpinan pemerintah yang baru di bawah pimpinan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran, Komite Donor Darah Indonesia berharap Presiden Prabowo bisa memberikan perhatian khusus kepada para pendonor darah, khususnya yang sudah melakukan donor darah 100 kali, kami sudah menunggu 5 tahun dan kami berharap bapak presiden Prabowo memiliki perhatian khusus ,ujarnya.

Agung Laksono mengatakan justru dalam bukan Ramadan ini,bulan puasa tidak diharamkan untuk melakukan donor darah ,sehingga ini penting bagi masyarakat bahwa donor darah ini dapat dilakukan sepanjang tahun termasuk dalam bulan Ramadan ,ujarnya.

Sebab ,Agung menambahkan menilai kebutuhan masyarakat akan darah merupakan hal yang tidak dapat dibatasi, Ia mencontohkan,misalnya bencana alam yang terjadi di sejumlah bencana alam yang terjadi di sejumlah wilayah di Jabodetabek juga perlu diantisipasi terhadap kemungkinan kebutuhan darah.
Ini juga tentu ada berbagai dampak dampak resiko penyakitan lainnya yang muncul ,yang tidak bisa dilupakan dan sebagai bentuk antisipasi adalah menyediakan sebanyak banyaknya darah untuk kepentingan kemanusiaan tambah Dr Agung Laksono Kepada Poskota Nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *